Senja Dalam Kenangan
Senja Dalam Kenangan
Oleh Izzat Ziaudin.A*
Senja selalu menjadi waktu istimewa untuk cinta. Aku duduk di ujung ruangan kaca beralaskan kursi kayu tua tanpa warna. Angin terasa mengajak pikirku berkelana mengitari kenangan bersama rintikan hujan. Suara gemuruh air hujan yang mengetuk atap, seakan mengerti hatiku yang sedang mengingat betapa banyaknya nikmat yang telah Allah berikan padaku dan keluargaku.
Aku adalah pengusaha baja yang telah menikahi seorang wanita cantik. Anggun, begitu ia akrab dipanggil oleh keluarganya. Kami dipersatukan dalam ikatan suci dibawah ridho Tuhan yang Maha Esa tiga tahun lalu. Pernikahan kami penuh dengan kesederhanaan. Kami dikaruniai dua orang anak perempuan yang tumbuh dengan sangat cantik dan cerdas seperti ibunya. Kehidupan kami dihinggapi dengan beribu kebahagiaan. Tiada hari yang terlewat tanpa bertambahnya cinta kami.
Hidup tetaplah hidup dengan berbagai cara mainnya. Kehidupan selalu memiliki alur yang tak menentu. Tapi, kebahagiaan tetaplah kita yang menentukan. Suatu hari di tengah teriknya mentari, musibah menyapaku. Usaha baja yang telah ku rintis jatuh bangkrut. Semua aset yang ku miliki harus kandas terjual tak tersisa untuk melunasi hutang-hutang perusahaan. Kehidupan kami mulai goncang. Bahtera rumah tangga mulai tak dapat menguasai kerasnya benturan ombak dan karang, ditambah dengan badai angin yang memperburuk suasana.
Hari-hari yang kami lalui semakin buruk. Jangankan untuk biaya sekolah anak-anak dan perawatan Anggun, untuk memenuhi kebutuhan pangan saja seakan aku harus memeras habis keringat. Situasi ini menjadikan emosiku tak mendapat pijakan. Akhirnya anak-anak dan istri pun tak jarang terkena dampaknya berupa sumpah serapah hingga ayunan tangan di pipi mereka.
Hari-hari seakan enggan untuk menampakkan tanda baik untuk keadaan keluarga kami. Emosiku dan emosi Anggun seringkali terbakar oleh masalah-masalah kecil. Pada suatu pagi, aku memutuskan untuk meminta maaf atas perlakuan burukku kepada anak-anak dan istri. Ketika aku masuk kamar, aku terkejut karena tak kudapati istriku di sana. Ia pergi. Ia tinggalkan kamar dalam keadaan berantakan. Semua pakaian dan perhiasan pun tak luput ia bawa. Aku sadar bahwa Anggun menyerah dan memutuskan untuk pergi meninngalkanku dan anak-anak kami.
Aku berusaha sekuat tenaga untuk mencari keberadaan istriku. Melapor polisi, menelpon teman-teman dekatnya, mengiklankan di koran hingga mengumumkan di radio pun telah aku usahakan. Namun, usaha tersebut masih nihil hasil. Kedua anakku selalu menangis karena rindu dengan sosok ibunya. Apalah dayaku yang hanya dapat memeluk Anggun dalam dekapan doa, semoga ia cepat kembali.
Hari, pekan, bulan dan tahun pun bergulir tanpa ada kabar dari istriku. Aku semakin terpuruk dengan kepergian Anggun. Bagai jatuh ditimpa tanagga. Hari-hari ku lalui berdamping sepi yang mendalam. Doaku selalu mengeja hujan dalam hening senja dan fajar. Hingga pada suatu hari datanglah seorang wanita dalam hidupku, sebut saja namanya Lisa.
Lisa adalah janda muda dengan anak satu yang ditinggal mati oleh suaminya. Kami berkenalan melalui saudara kandungku. Kehadiran nya dalam kehidupanku membuat hidupku semakin berbunga. Mengusir sedikit demi sedikit kesedihan yang kualami. Tak hanya diriku, anak-anakku pun merasa mendapatkan sentuhan kasih dari seorang ibu. Aku dan Lisa bagaikan sepasang anak muda yang sedang dimadu cinta. Setiap jam harus ada kabar darinya. Kehangatan itu merasuk terlalu dalam hingga hampir menjerumuskan kami ke dalam lembah zina. Kami pun memutuskan untuk menikah. Dia rela menjadi maduku. Madu rasa satu-satunya.
Pada awal pernikahan, kami begitu mesra. Semuanya serasa manis bagai madu. Masakan yang asin berubah menjadi masakan terlezat dari restoran termahal di dunia. Bau kentut serasa minyak kasturi dari bumi antah berantah. Tutur kata mereka begitu terjaga satu sama lain. Tiada kata yang terucap melainkan dihiasi dengan kata-kata “surga”.
Hari, pekan dan bulan mengalir dalam kesunyian di bawah rindangnya cinta dua insan ini. Tapi siapa sangka, sekarang semuanya berubah. Tak ada lagi rasa cinta dalam setiap hembusan nafas kami. Aku tidak tahan dengan gaya hidup Lisa yang begitu mewah dan Lisa pun muak denganku karena tak dapat memberikan uang lebih kepadanya.
Keadaan ini membuat Lisa berbuat serong (nusyuz) kepada lelaki lain demi mendapatkan uang tambahan untuk memuaskan keinginan nafsunya. Perbuatanannya itu berlangsung begitu lama hingga aku pun dapat mencium perbuatan menyimpang Lisa ini. Ketika aku sudah benar-benar tau, aku pun langsung mentalaknya dengan talak satu. Aku murka dalam hening. Cinta yang ia haturkan merobek harapan hidupku. Aku tak percaya dengan perbuatannya. “apa salahku hingga harus dikhianati dua hati? Apalah dosaku?”, bisikku sembari mencoba menenangkan diri.aku tak ingin anak-anakku terluka untuk yang kedua kalinya.
Lisa menerima talak itu dengan berat hati dan kembali ke rumah orang tuanya. Selama masa iddah ia tidak mendapatkan nafkah dari ku berdasarkan KHI pasal 152. Tak sudi aku memberikan nafkah kepada pengkhianat.
Selama masa iddah Lisa menyesali apa yang telah terjadi dan ia sangat ingin kembali denganku. Akantetapi, aku belum bisa menerima permintaan itu. Kekecewaanku masih mendalam. Hatiku masih remuk. Puing-puing cinta yang kubangun selama ini entah terpendam dimana. Namun, ku mencoba mengumpul serpihan kasih. Aku susun kembali satu demi satu pondasi bangunan cintaku. Aku tak ingin kehilangan untuk kedua kalinya. Aku tak ingin anak-anakku kehilangan sosok ibu lagi.
Setelah setahun berjalan, aku melihat bahwa Lisa benar-benar telah merubah kehidupan “buruk”nya. Kini, sosoknya begitu indah dan sederhana dengan guratan senyum yang menghiasi wajah bulatnya. Kantong matanya menyiratkan banyaknya sendu air mata yang mengalir dari sepasang matanya yang sipit. Setelah melakukan istikharah aku memutuskan untuk mendatangi rumah Lisa. Akhirnya aku meminangnya kembali dan menikahinya dengan akad baru. Tangis haru dan bahagia menyelimuti malam kami. Hari-hari berikutnya kami jalani seperti umumnya pengantin baru yang penuh dengan hasrat dan cinta.
Ketika sinar bahagia sedang sibuknya menguatkan cinta ku dan Lisa di pagi hari, datanglah seorang wanita dengan pakaian yang begitu lusuh di depan rumah. Lisa mengajaknya masuk kerumah dan mengajaknya bicara sembari menunggu suami tercintanya keluar dari kamar. Begitu terkejutnya diriku ketika menyadari bahwa tamu yang datang kala itu adalah Anggun, mantan istriku yang telah meninggalkanku demi laki-laki lain.
Lisa mulai memahami keadaan dan ia pun pamit masuk kedalam agar kami berdua bisa menyelesaikan masalah dengan baik-baik.
Aku : ada apa datang kemari?
Anggun : maafkan aku mas, aku melakukan kesalahan besar karena telah meninggalkanmu tanpa memberi kabar sedikitpun.
Aku : sudah biarlah apa yang telah terjadi menjadi saksi keteguhan cintaku.
Anggun : maaf mas, sekali lagi maaf, aku kesini untuk memberimu undangan akikah anakku.
Aku : anakmu??!! Kapan kamu menikah?
Anggun : aku sudah menikah setelah kabur dari rumah ini mas, maaf karena tidak memberi tahu.
Aku : bagaimana bisa kamu menikah dengan orang lain, sedangkan kita masih ada ikatan penikahan?
Anggun : maaf mas, aku permisi dulu, Assalamualaikum. Ia menolak untuk menjawab.
Aku : Waalaikumsalam. Ku biarkan dia pergi meninggalkanku bersama rasa penasaranku. Aku masih belum bisa menerima kenyataan yang diutarakan Anggun.
Aku marah karena merasa tidak dihargai sebagai lelaki. Aku memutuskan untuk menggugat Anggun ke pengadilan. Gugatan tersebut berisi tentang permintaan pembatalan pernikahan Anggun dengan lelaki lain karena masih dalam ikatan perkawinan. Selain itu, aku mengajukan gugatan cerai sekaligus. Terjadilah perseteruan antara dua kubu. akhirnya berdasarkan KHI pasal 40 huruf A, sang hakim memutuskan untuk memisahkan antara Anggun dengan suami barunya tadi serta memisahkannya dari ku. Setelah masa iddah tertentu telah ia lalui, maka boleh menikah lagi dengan suami barunya.
***
Tiba-tiba aku merasakan dekapan lembut dari tangan mungil yang kukenal.
“suamiku sayang, sudah azan maghrib tuh, mamah siapin bajunya ya. Trus kita ke masjid.”
Ujar istriku dengan suara berbisik. Aku terhenyak, ternyata senja ini aku lewati dengan mengenang kejadian 10 tahun lalu. Kejadian yang melelahkan hati. Tapi, itulah perjalananku hingga aku mendapatkan surga duniaku. Aku pun membalik badanku dan membalas pelukan istriku. Ku bisikkan dengan lembut,
“sayang, trimakasih yaa udah mau jadi surga dunia bagiku dan anak-anak”. Ia tersenyum. Ku kecup keningnya dan beranjak wudhu.
Kini kami menjadi keluarga paling bahagia. Kami hidup dengan 11 anak yang shalih dan shalihah. Perusahaan yang kami rintis telah membuahkan hasil yang melimpah. Selain itu, kami juga memiliki 5 pondok pesantren al-Quran. Hanya syukur yang dapat kami lantunkan di setiap langkah kehidupan kami. Suami Anggun pun bekerja di perusahaan yang aku rintis bersama dengan istri tercintaku, Lisa. Semoga Allah mengampuni segala dosa yang kami perbuat.
Begitulah cinta, terkadang ia terbang bersama elang mengitari indahnya bumi kasih. Tapi terkadang ia ingin menjadi sosok lain sisi. Bertahanlah, maka cinta akan mendapatkan sisa kebahagiaan kekal itu. Lepaskan dan menyerahlah hingga tak ada lagi kebahagiaan dalam sisi cinta yang kau perjuangkan. Kelilingilah bumi, terjanglah waktu, tembuslah batas masa, maka di bumi manakah kau dapati cinta seperti angkasa bayangmu?
Pasal 152
Bekas isteri berhak mendapatkan nafkah iddah dari bekas suaminya kecuali ia nusyuz.
*Thalabah Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah
9 Komentar
storno brzinol · Mei 14, 2021 pada 7:33 am
What i don’t realize is in fact how you are now not really much more well-liked than you might be now. You are very intelligent. You realize therefore considerably relating to this subject, produced me for my part believe it from a lot of numerous angles. Its like men and women aren’t involved except it is something to do with Girl gaga! Your own stuffs nice. All the time deal with it up!
Raiseacle · Mei 31, 2021 pada 4:31 pm
anuncios de kamagra
how to use elementor in wordpress · Juni 13, 2021 pada 11:35 pm
Hello, I think your site might be having browser compatibility issues. When I look at your blog site in Ie, it looks fine but when opening in Internet Explorer, it has some overlapping. I just wanted to give you a quick heads up! Other then that, great blog!
floopay · Juni 15, 2021 pada 11:27 am
par 701 clomid for sale
floopay · Juni 15, 2021 pada 2:09 pm
generic cialis
Raiseacle · Juni 16, 2021 pada 9:03 pm
cialis order online
Claribel · Juni 21, 2021 pada 10:53 am
Very rapidly this web page will be famous amid all blogging people, due to it’s pleasant articles
or reviews
Raiseacle · Juni 28, 2021 pada 12:59 pm
buy online cialis
Ggvgzn · Juli 3, 2021 pada 9:37 am
Ucvcxf – cure for ed Mgtbci